Loading Now

Tiang Awan dan Tiang Api: Membaca Tanda-tanda Alam dalam Krisis Iklim

Oleh: Suar Suaka

Saudara-saudari yang terkasih dalam Kristus,

pernahkah kita merenungkan bagaimana Tuhan berbicara kepada kita bersama alam dan melalui alam ciptaan-Nya? Di zaman ketika bumi kita menghadapi ancaman perubahan iklim, mungkin Tuhan sedang menyampaikan pesan penting melalui fenomena alam yang kita saksikan. Mari kita bersama-sama melihat kembali kisah perjalanan bangsa Israel dan menemukan relevansinya dengan situasi kita saat ini.

Dalam kitab Keluaran 13:21-22, kita membaca tentang bagaimana Tuhan memimpin umat-Nya keluar dari Mesir dengan cara yang ajaib. “TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam.” Tiang awan dan tiang api ini bukan hanya fenomena alam biasa, tetapi merupakan tanda nyata kehadiran dan pimpinan Tuhan bagi umat-Nya.

Hari ini, kita mungkin tidak melihat tiang awan atau tiang api seperti itu. Namun, tidakkah kita menyaksikan tanda-tanda alam lainnya yang sama luar biasanya? Banjir yang semakin sering terjadi, kekeringan yang berkepanjangan, cuaca ekstrem yang tak terduga – bukankah ini semua seperti “tiang awan dan tiang api” zaman kita? Fenomena-fenomena alam ini sedang menyampaikan pesan Tuhan kepada kita, serta menuntun kita menuju kesadaran akan krisis iklim yang sedang kita hadapi.

Sebagai orang Kristen, kita dipanggil untuk menjadi peka terhadap “tanda-tanda zaman”. Yesus sendiri mengingatkan kita dalam Matius 16:3, “Rupa langit memang kamu dapat membedakannya, tetapi tanda-tanda zaman tidak!” Bukankah perubahan iklim yang kita alami saat ini merupakan salah satu tanda zaman yang paling nyata? Tuhan kita yang hadir bersama ciptaan-Nya itu sedang hadir bersama fenomena alam ini untuk membuka mata kita, menyadarkan kita akan tanggung jawab kita sebagai penatalayan ciptaan-Nya.

Lantas, apa yang harus kita lakukan sebagai pemuda Kristen di Indonesia? Sama seperti bangsa Israel yang harus mengikuti tiang awan dan tiang api dengan setia, kita pun dipanggil untuk merespons tanda-tanda alam ini dengan tindakan nyata. Kita bisa mulai dengan hal-hal sederhana seperti mengurangi penggunaan plastik, menghemat energi, atau mendukung gerakan pelestarian lingkungan. Namun lebih dari itu, kita dipanggil untuk menjadi “garam dan terang” di tengah krisis iklim ini, menjadi pelopor perubahan dalam komunitas kita.

Saudara-saudari, marilah kita bersama-sama membaca “tiang awan dan tiang api” di zaman kita melalui komitmen eko-eklesiologi kita. Kiranya kita tidak menjadi pasif dan mengabaikan kepemimpinan Tuhan melalui berbagai gejala alam ini, tetapi menjadi pelaku firman yang aktif merawat dan melestarikan ciptaan Tuhan. Sebab dalam hubungan kita dengan bumi, kita juga sedang meneruskan karya keselamatan Allah yang membutuhkan kolaborasi yang harmonis antara kita dengan Bumi.

Mari Berdoa

Tuhan Yesus, bukalah mata kami untuk melihat tanda-tanda-Mu dalam alam ciptaan. Berilah kami hikmat untuk memahami pesan-Mu melalui fenomena alam yang terjadi. Gerakkan hati kami untuk bertindak, merawat dan melestarikan bumi-Mu yang indah ini. Dalam nama-Mu kami berdoa, Amin.

Post Comment