Loading Now

Menghormati Orang Tua, Pemeliharaan Keutuhan Ciptaan dalam Tradisi Tionghoa

Oleh: Suar Suaka

Saudara-saudari terkasih, hari ini kita akan belajar memahami perintah untuk menghormati orang tua dalam konteks pemeliharaan alam ciptaan Tuhan. Sebagai umat Kristen, kita seringkali hanya memandang perintah keempat sebagai kewajiban spiritual atau etika personal. Namun, ada dimensi ekologis yang penting di baliknya yang perlu kita dalami bersama.

Dalam tradisi Tionghoa, alam semesta dipandang sebagai satu kesatuan yang saling terhubung, di mana manusia, alam, dan Tuhan adalah bagian yang tak terpisahkan. Filosofi ini tercermin dalam praktik penghormatan terhadap orang tua. Ketika kita menghormati orang tua, kita juga sedang menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam keluarga serta lingkungan sekitar. Ini menunjukkan bahwa penghormatan terhadap orang tua memiliki implikasi ekologis yang penting.

Dalam Keluaran 20:12, Tuhan memerintah umat-Nya, “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.” Janji tentang lanjutnya usia di tanah yang dijanjikan Tuhan menunjukkan bahwa penghormatan terhadap orang tua memiliki implikasi ekologis yang sangat penting.

Kata “tanah yang diberikan Tuhan” dalam perintah keempat ini tidak hanya merujuk pada Tanah Perjanjian secara harfiah, tetapi juga menggambarkan bahwa keluarga kita adalah bagian langsung dari tubuh ciptaan yang lebih besar. Ketika kita menghormati orang tua, kita juga menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga dan masyarakat, yang pada akhirnya berdampak pada pemeliharaan alam ciptaan Tuhan.

Janji tentang lanjutnya usia di tanah yang dijanjikan Tuhan merupakan sebuah bentuk jaminan pemeliharaan Tuhan terhadap umat-Nya yang setia. Namun, janji ini juga memiliki dimensi ekologis, di mana penghormatan terhadap orang tua tidak hanya memberkati kehidupan kita secara personal, tetapi juga memberkati seluruh alam ciptaan Tuhan. Ketika kita menghormati orang tua, kita sedang menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam ekosistem yang lebih luas.

Dalam Kitab Efesus 6:1-3, Rasul Paulus mengingatkan, “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena hal ini adalah benar. Hormatilah ayahmu dan ibumu–ini adalah suatu perintah yang penting–supaya kamu berbahagia dan panjang umur di bumi.” Perintah untuk menghormati orang tua ini tidak hanya memiliki dampak pada kehidupan pribadi kita, tetapi juga pada pemeliharaan alam ciptaan Tuhan.

Ketika kita menghormati orang tua, kita sedang menjaga keharmonisan dalam keluarga. Keluarga kita adalah bagian penting yang menjadi salah satu lingkungan utama yang kita temui sehari-hari. Dari sinilah kita lalu terhubung juga dengan lingkungan yang lebih luas lagi. Inilah pemeliharaan alam ciptaan Tuhan yang dilihat melalui kacamata keterhubungan seluruh ciptaan.

Saudara-saudari terkasih, penghormatan terhadap orang tua dalam tradisi Tionghoa, yang selaras dengan perintah keempat, memiliki dimensi ekologis yang penting. Hubungan kita dengan alam ciptaan yang lebih luas tidak dapat dilepaskan dari pemeliharaan hubungan yang harmonis dalam keluarga kita juga.

Marilah kita memaknai perintah keempat ini dengan lebih mendalam, sehingga kita dapat menjadi saksi hidup bagi keharmonisan antara manusia dan alam. Ketika kita menjaga keselarasan dalam keluarga, kita juga sedang menjaga keseimbangan dan keharmonisan ekologis seluruh alam ciptaan. Kiranya Tuhan memberkati kita semua dalam menjalankan perintah ini dengan setia.

Mari Berdoa

“Ya Bapa yang di surga, kami bersyukur atas perintah-Mu untuk menghormati orang tua kami. Buka mata hati kami untuk melihat dimensi ekologis yang terkandung di dalamnya. Kuatkan kami untuk menjadi teladan dalam menghormati orang tua dan alam ciptaan-Mu, sehingga kami dapat menjadi berkat bagi sesama dan lingkungan sekitar kami. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.”

Post Comment